Kembali ke daftar artikel

Begini Cara Parafrase yang Benar dan Anti Plagiasi

26/8/2025, 14.00 oleh Admin ERPN Store

Jasa Cek Plagiasi

Pastikan karya tulis Anda bebas plagiat dengan tool pengecekan terpercaya kami!

Cek Sekarang

Layanan AI

Tingkatkan produktivitas menulis dengan layanan AI terdepan dari ERPN Store!

Hasil berkualitas tinggi
💰Harga terjangkau
Proses cepat
Lihat Paket
Begini Cara Parafrase yang Benar dan Anti Plagiasi

Begini Cara Parafrase yang Benar dan Anti Plagiasi

Parafrase merupakan teknik menulis ulang teks tanpa mengubah makna aslinya. Banyak mahasiswa, penulis, atau content creator masih salah dalam menerapkan cara parafrase yang benar sehingga risiko plagiasi meningkat. Artikel ini akan membahas teknik parafrase anti plagiasi, tips menulis ulang teks, dan tools cek plagiasi yang bisa membantu.

Apa Itu Parafrase?

Parafrase berarti menulis ulang kalimat atau teks menggunakan kata-kata berbeda, tetapi tetap menjaga maknanya. Jika Anda menerapkan cara parafrase yang benar, beberapa manfaat yang bisa diperoleh antara lain:

  1. Menghindari deteksi plagiasi

  2. Memperkuat argumen dengan gaya bahasa sendiri

  3. Memudahkan pembaca memahami teks.

Kesalahan Umum Saat Parafrase

  1. Hanya Mengganti Beberapa Kata

Mengganti kata seperti “besar” menjadi “luas” tidak cukup untuk menurunkan tingkat plagiasi. Sistem plagiasi akan tetap menganggap plagiat karena susunannya mirip dengan sumber aslinya

  1. Tidak Memahami Makna Asli

Parafrase akan gagal jika penulis tidak memahami makna teks asli. Akibatnya, tulisan bisa menyimpang bahkan berubah arti.

  1. Tidak Memberi Sumber

Mengabaikan sumber dapat merusak kelayakan dan reputasi tulisan. Jika ide berasal dari orang lain, penulis wajib mencantumkan referensi.

Cara Parafrase yang Baik dan Benar

  1. Baca dan Pahami Teks Asli

Sebelum menulis ulang, pahami terlebih dahulu isi teks yang ingin Anda parafrasekan. Pemahaman yang tepat membantu menjaga konsistensi argumen dan mencegah perubahan makna.

  1. Gunakan Sinonim Secara Tepat

Cara paling efektif adalah mengganti kata-kata kunci dengan sinonim. Namun, gunakan sinonim secara bijak agar makna tetap sama. Misalnya, kalimat “Mahasiswa harus mengumpulkan skripsi tepat waktu” bisa berubah menjadi “Para mahasiswa wajib menyerahkan skripsi sesuai jadwal”. Keduanya berbeda kata, tetapi menyampaikan makna yang sama.

  1. Ubah Struktur Kalimat

Anda bisa mengubah kalimat pasif menjadi aktif atau sebaliknya agar hasil tulisan berbeda. Kalimat panjang juga bisa dipotong menjadi dua kalimat yang lebih singkat sehingga lebih jelas. Teknik ini bukan hanya mencegah plagiasi, tetapi juga meningkatkan keterbacaan.

  1. Gunakan Kutipan Jika Perlu

Dalam menulis teori, istilah, data penting lebih baik sesuai dengan yang aslinya. Gunakan kutipan langsung untuk bagian tersebut agar tetap akurat. Misalnya, saat menuliskan hasil penelitian, tulislah sesuai sumber lalu sertakan tanda kutip. Dengan cara ini, Anda tetap menghargai penulis asli dan terhindar dari plagiasi.

  1. Cek Plagiasi

Langkah terakhir adalah memeriksa hasil parafrase dengan tools cek plagiasi. Meski sudah menulis ulang, tulisan bisa saja masih memiliki kemiripan dengan sumber lain. Gunakan layanan seperti ERPN.Store untuk memeriksa detail plagiasi. Hasil pengecekan ini akan memastikan tulisan Anda benar-benar aman, orisinal, dan siap dipublikasikan.

Kesimpulan: Cara Parafrase yang Benar

Parafrase bukan hanya mengganti kata, tetapi juga melibatkan pemahaman teks, perubahan struktur kalimat, penggunaan kutipan, dan pengecekan plagiasi. Dengan menerapkan cara parafrase yang benar, Anda bisa menghasilkan tulisan yang bebas plagiasi, lebih profesional, dan mudah dipahami pembaca.

Kembali ke daftar artikel