Kembali ke daftar artikel

Mengenali Plagiarisme Parsial Beserta Contoh Lengkap

17/8/2025, 06.41 oleh Admin ERPN Store

Jasa Cek Plagiasi

Pastikan karya tulis Anda bebas plagiat dengan tool pengecekan terpercaya kami!

Cek Sekarang

Layanan AI

Tingkatkan produktivitas menulis dengan layanan AI terdepan dari ERPN Store!

Hasil berkualitas tinggi
💰Harga terjangkau
Proses cepat
Lihat Paket
Mengenali Plagiarisme Parsial Beserta Contoh Lengkap

Mengenali Plagiarisme Parsial Beserta Contoh Lengkap

Banyak mahasiswa dan penulis masih bingung dengan istilah plagiarisme parsial. Padahal, jenis plagiarisme ini sangat sering terjadi di dunia akademik. Artikel ini akan membantu kamu mengenali apa itu plagiarisme parsial, ciri-cirinya, serta contoh nyata agar bisa menghindarinya.

Apa Itu Plagiarisme Parsial?

Plagiarisme parsial terjadi ketika penulis menyalin sebagian teks, ide, atau kalimat dari karya orang lain tanpa mencantumkan sumber. 

Jenis plagiarisme ini memang lebih ringan dibanding plagiarisme total. Namun, dampaknya tetap serius. Kesalahan ini bisa menurunkan nilai, merusak reputasi, bahkan membuat karya ditolak. 

Sering kali penulis merasa aman karena sudah mengganti kata. Padahal, struktur dan makna masih sama. Dengan kata lain, perubahan kecil tidak cukup membuat tulisan menjadi orisinal.

Ciri - Ciri Plagiarisme Parsial

Beberapa tanda umum plagiasi sebagian antara lain: 

  1. Mengambil 1–2 paragraf dari jurnal/artikel tanpa sitasi. 

  2. Mengganti beberapa kata dengan sinonim, tetapi maknanya tetap sama. 

  3. Menyatukan ide orang lain ke dalam tulisan pribadi tanpa sumber. 

  4. Hanya mencantumkan daftar pustaka, namun tidak menambahkan kutipan dalam teks. 

Dengan demikian, jika kamu menulis tanpa atribusi yang jelas, tulisanmu berisiko dianggap melakukan plagiasi.

Dampak dan Cara Menghindari Plagiarisme Parsial 

Kesalahan ini bukan hal sepele. Plagiarisme parsial dapat membawa banyak konsekuensi, misalnya: 

  1. Dosen bisa menurunkan atau menolak nilai tugas. 

  2. Penguji bisa meminta revisi besar pada karya ilmiah. 

  3. Pembimbing bisa kehilangan kepercayaan pada penulis. 

  4. Lembaga pendidikan bisa memberi sanksi akademik. 

Oleh karena itu, setiap penulis wajib mengecek ulang naskah sebelum mengumpulkannya agar bebas dari plagiarisme parsial.

Agar tulisanmu tetap orisinal, lakukan hal berikut: 

  1. Parafrase dengan benar – ubah struktur kalimat, bukan sekadar sinonim

  2. Gunakan sitasi yang sesuai (APA, MLA, IEEE). 

  3. Manfaatkan alat cek plagiarisme untuk mendeteksi bagian yang mirip. 

  4. Selain itu, biasakan menulis dengan gaya sendiri untuk menjaga keaslian.

Kesimpulan

Plagiasi sebagian memang terlihat sepele, tapi tetap berbahaya. Dengan memahami definisi, ciri, contoh, dan dampaknya, kamu bisa lebih berhati-hati saat menulis karya ilmiah.

Akhirnya, solusi terbaik adalah selalu menggunakan alat cek plagiasi agar tulisanmu terbukti asli dan bebas dari sanksi akademik. Kamu bisa mencoba layanan ERPNStore untuk memastikan karyamu aman.


Kembali ke daftar artikel