Plagiarisme di Kampus Indonesia: Tren Terbaru 2025
8/9/2025, 02.35 oleh Admin ERPN Store
Jasa Cek Plagiasi
Pastikan karya tulis Anda bebas plagiat dengan tool pengecekan terpercaya kami!
Cek SekarangLayanan AI
Tingkatkan produktivitas menulis dengan layanan AI terdepan dari ERPN Store!

Plagiarisme di Kampus Indonesia: Tren Terbaru 2025
Maraknya plagiarisme di kampus Indonesia saat ini sangat menguji integritas akademik, baik di kalangan mahasiswa maupun civitas kampus lainnya. Dari copy-paste hingga penggunaan AI yang bikin orisinalitas karya dipertanyakan, masalah ini sudah jadi PR bersama. Yuk, kita kupas tuntas tren ini biar kita semua bisa jaga standar etika akademik dan hindari dampak buruknya!
Apa Saja Sih Tren Plagiarisme di Kampus Indonesia Saat Ini?
Penggunaan Teknologi AI yang Kurang Bijak
Kemudahan mahasiswa untuk mengakses tools AI seperti ChatGPT, sangat membantu dalam pengerjaan tugas kuliah, makalah, hingga skripsi. AI bisa menghasilkan teks yang terlihat rapi dan orisinal dalam hitungan detik. Tapi masalahnya, AI ini tidak mencantumkan berbagai sumber dari internet pada teksnya sehingga meningkatkan risiko plagiarisme di kampus Indonesia. Banyak mahasiswa yang langsung copy-paste hasil AI tanpa memeriksa sumbernya atau mengembangkan ide sendiri.
Praktik Jasa Joki Tugas Akademik
Penemuan fenomena ini banyak sekali terjadi di media sosial yang menawarkan layanan pengerjaan mulai dari makalah, PPT, esai, hingga skripsi lengkap dengan harga yang beragam. Banyak mahasiswa yang pernah menggunakan jasa joki karena beberapa alasan seperti tekanan deadline, rasa malas, atau kurangnya pemahaman materi. Meskipun jasa joki sering mengklaim bahwa karya mereka "bebas plagiarisme", ini tidak menghilangkan fakta bahwa karya tersebut bukan buah pemikiran mahasiswa. Orisinalitas dalam konteks akademik bukan hanya soal teks yang unik, tapi juga soal proses pembelajaran dan kontribusi pribadi.
Penyalahgunaan Publikasi di Kalangan Dosen
Nggak cuma mahasiswa, dosen juga bisa melakukan plagiarisme di kampus Indonesia karena tekanan untuk menghasilkan publikasi ilmiah meningkat. Untuk memenuhi syarat kepangkatan atau akreditasi, beberapa dosen menyalin artikel untuk jurnal atau menggunakan “jurnal predator” yang tidak ketat memeriksa pelanggaran akademik. Data tahun 2025 menunjukkan lebih dari 60% kampus di Indonesia memiliki kasus plagiarisme di kalangan dosen, sering kali karena kurangnya pengawasan dan rendahnya kesadaran etika akademik. [Link Sumber]
Peran Turnitin dan Alat Deteksi Lainnya dalam Mengatasi Tren Plagiarisme di Kampus Indonesia
Untuk memerangi plagiarisme di kampus Indonesia, banyak kampus mengandalkan Turnitin sebagai alat deteksi plagiarisme untuk menjaga integritas akademik. Fitur terbaru Turnitin, yaitu deteksi konten hasil AI bisa membantu dalam mengidentifikasi teks dari tools seperti ChatGPT, meskipun tantangannya adalah akurasi deteksi yang masih terus dikembangkan. Selain Turnitin, kampus juga mulai mengadopsi teknologi lain seperti iThenticate dan Grammarly Premium untuk memastikan orisinalitas karya. Hal ini memerlukan edukasi tentang etika akademik dan pelatihan cara parafrase yang benar agar menjadi kunci untuk mengurangi plagiarisme di lingkungan kampus.
